Power Supply atau Catu Daya
Setiap
peralatan elektronika atau kelistrikan membutuhkan catu daya atau power supply
sesuai kebutuhan untuk menghidupkan peralatan tersebut, tanpa power supply
peralatan tersebut tidak bisa difungsikan. Contoh televisi, komputer, charger,
speaker aktif, pemanas air, AC { Air Conditioner }.
Power
Supply atau Catu Daya atau biasa dikenal PSU adalah peralatan penyedia tegangan
atau sumber daya listrik untuk peralatan elektronika dan listrik, dengan
prinsip mengkonversi dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya atau
mengkonversi besaran nilai dari kecil menjadi besar dan sebaliknya dari besar
menjadi menjadi kecil, sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian energi tersebut
di “ suplaikan “ atau disalurkan. Berikut conyoh bentuk fisik catu daya atau
power supply.
Contoh.
Bentuk Fisik Catu Daya atau Power Supply.
Pada prinsipnya ada 4 macam sistem konversi energi listrik
yaitu sistem konversi AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC dan AC ke AC. Yang di
konversi bermacam-macam yaitu jenis tegangan dan arus, besar tegangan dan arus,
frekuensi dan lain-lain. Berikut ini klasifikasi umum power supply atau catu
daya :
1. Menurut
Konversi Energinya
2. Menurut
Metode Konversinya.
3. Menurut
Fungsinya.
4. Menurut
Bentuk Fisiknya.
1.
Menurut
Sistem Konversi Energinya.
Pada
prinsipnya ada 4 macam sistem konversi
energi listrik yaitu sistem konversi AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC dan AC ke AC.
a.
Sistem
AC – DC.
Sistem
ini mengubah energi listrik bolak-balik {AC} menjadi energi listrik searah
{DC}, contohnya charger HP, Laptop, Komputer dan Adaptor. Sistem ini digunakan
pada dunia industri yang memakai peralatan berat.
b.
Sistem
DC – DC.
Sistem
ini mengubah energi listrik DC menjadi energi listrik DC lainnya yang
terkontrol arus atau tegangan atau keduanya.
c.
Sistem
AC – AC.
Sistem
ini mengubah energi listrik AC menjadi energi listrik AC yang lebih besar atau
lebih kecil dari energi listrik asalnya dan mengubah frekuensi sesuai
dengan yang dibutuhkan. Sistem ini
digunakan pada dunia industri yang memakai peralatan berat.
d.
Sistem
DC – AC.
Sistem
ini mengubah energi listrik AC menjadi energi listrik AC lainnya yang
terkontrol arus atau tegangan atau keduanya dan frekuensinya. Contohnya
inverter untuk kelistrikan mobil atau bus.
2.
Menurut
Metode Konversinya.
Menurut
metode konversinya catu daya atau power supply dibedakan menjadi 2 yaitu power
supply linier dan switching.
a.
Power
Supply Linier.
Power supply
linier adalah jenis power supply yang mengkonversi tegangan listrik secara
langsung dari inputnya dan berfungsi mengubah tegangan DC yang berfluktuasi
menjadi konstan/stabil walaupun terjadi variasi atau perubahan pada suhu,
beban, maupun tegangan masukan dari jaringan transmisi listrik.
b.
Power
Supply Switching.
Power supply
switching adalah jenis power supply yang sebelumnya mengkonversi tegangan input
ke pulsa AC atau DC terlebih dahulu. Prinisp kerja berdasarkan “ switching
{pen-sakelaran}“, karena ada
pensakelaran sehingga terjadi perubahan gelombang yang tidak linear. Cara
kerjanya langsung menyearahkan dan menyaring tegangan input AC mejadi tegangan
DC. Tegangan DC tanpa bantuan transformator dengan frekuensi tinggi antara 10 KHz
– 1 MHz dimana frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada frekuensi tegangan AC
yang hanya sekitar 50 Hz, Tegangan DC kemudian di switching ON dan OFF pada
frekuensi tinggi sehingga menghasilkan arus AC yang dapat melewati
transformator frekuensi tinggi.
3.
Menurut
Fungsinya.
Menurut
fungsinya catu daya atau power supply dibedakan menjadi 3 yaitu regulated power
supply, unregulated power supply dan adjustable power supply.
c.
Regulated
Power Supply.
Regulated power supply adalah jenis
power supply yang dapat menjaga kestabilan tegangan dan arus listrik walaupun
input tegangan/arus { sumber listrik } atau beban terjadi perubahan. Contohnya
d.
Unregulated
Power Supply.
Unregulated power supply adalah jenis
power supply yang paling sederhana, power supply jenis ini tegangan maupun
arusnya tidak distabilkan tegangan atau arus listriknya dapat berubah menyesuaiakan
saat beban atau sumber listrik berubah. Banyak digunakan pada perl.
e.
Adjustable
Power Supply.
Adjustable power supply adalah jenis
power supply yang dapat mengatur tegangan atau arus sesuai kebutuhan beban
menggunakan knop mekanik. Jenisnya ada 2 yaitu regulated adjustable power
supply dan unregulated adjustable power supply.
4.
Menurut
Bentuk Fisiknya.
Menurut
fungsinya catu daya atau power supply dibedakan menjadi 2 yaitu built in atau
internal dan stand alone.
a.
Built
In atau Internal.
Built In atau Internal power supply
adalah jenis power supply yang ditempatkan menyatu atau didalam perangkat atau
eletronik/listrik, sehingga tidak kelihatan atau tidak terlihat langsung.
Contohnya televisi, monitor, PC, DVD player, speaker aktif.
b.
Stand
Alone.
Stand
alone power supply adalah jenis power supply yang berada diluar perangkat
elektronik/listrik. Contohnya adaptor dan charger handphone.