Sabtu, 29 April 2017

JJI. Pengertian Power Supply atau Catu Daya


Power Supply atau Catu Daya

Setiap peralatan elektronika atau kelistrikan membutuhkan catu daya atau power supply sesuai kebutuhan untuk menghidupkan peralatan tersebut, tanpa power supply peralatan tersebut tidak bisa difungsikan. Contoh televisi, komputer, charger, speaker aktif, pemanas air, AC { Air Conditioner }.
Power Supply atau Catu Daya atau biasa dikenal PSU adalah peralatan penyedia tegangan atau sumber daya listrik untuk peralatan elektronika dan listrik, dengan prinsip mengkonversi dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya atau mengkonversi besaran nilai dari kecil menjadi besar dan sebaliknya dari besar menjadi menjadi kecil, sesuai dengan yang diinginkan. Kemudian energi tersebut di “ suplaikan “ atau disalurkan. Berikut conyoh bentuk fisik catu daya atau power supply.

Contoh. Bentuk Fisik Catu Daya atau Power Supply.

Pada prinsipnya  ada 4 macam sistem konversi energi listrik yaitu sistem konversi AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC dan AC ke AC. Yang di konversi bermacam-macam yaitu jenis tegangan dan arus, besar tegangan dan arus, frekuensi dan lain-lain. Berikut ini klasifikasi umum power supply atau catu daya :
1.      Menurut Konversi Energinya
2.      Menurut Metode Konversinya.
3.      Menurut Fungsinya.
4.      Menurut Bentuk Fisiknya.

1.      Menurut Sistem Konversi Energinya.
Pada prinsipnya  ada 4 macam sistem konversi energi listrik yaitu sistem konversi AC ke DC, DC ke DC, DC ke AC dan AC ke AC.
a.      Sistem AC – DC.
Sistem ini mengubah energi listrik bolak-balik {AC} menjadi energi listrik searah {DC}, contohnya charger HP, Laptop, Komputer dan Adaptor. Sistem ini digunakan pada dunia industri yang memakai peralatan berat.

b.      Sistem DC – DC.
Sistem ini mengubah energi listrik DC menjadi energi listrik DC lainnya yang terkontrol arus atau tegangan atau keduanya.
c.       Sistem AC – AC.
Sistem ini mengubah energi listrik AC menjadi energi listrik AC yang lebih besar atau lebih kecil dari energi listrik asalnya dan mengubah frekuensi sesuai dengan  yang dibutuhkan. Sistem ini digunakan pada dunia industri yang memakai peralatan berat.
d.      Sistem DC – AC.
Sistem ini mengubah energi listrik AC menjadi energi listrik AC lainnya yang terkontrol arus atau tegangan atau keduanya dan frekuensinya. Contohnya inverter untuk kelistrikan mobil atau bus.

2.      Menurut Metode Konversinya.
Menurut metode konversinya catu daya atau power supply dibedakan menjadi 2 yaitu power supply linier dan switching.
a.      Power Supply Linier.
Power supply linier adalah jenis power supply yang mengkonversi tegangan listrik secara langsung dari inputnya dan berfungsi mengubah tegangan DC yang berfluktuasi menjadi konstan/stabil walaupun terjadi variasi atau perubahan pada suhu, beban, maupun tegangan masukan dari jaringan transmisi listrik.

b.       Power Supply Switching.
Power supply switching adalah jenis power supply yang sebelumnya mengkonversi tegangan input ke pulsa AC atau DC terlebih dahulu. Prinisp kerja berdasarkan “ switching {pen-sakelaran}“, karena ada pensakelaran sehingga terjadi perubahan gelombang yang tidak linear. Cara kerjanya langsung menyearahkan dan menyaring tegangan input AC mejadi tegangan DC. Tegangan DC tanpa bantuan transformator dengan frekuensi tinggi antara 10 KHz – 1 MHz dimana frekuensi ini jauh lebih tinggi daripada frekuensi tegangan AC yang hanya sekitar 50 Hz, Tegangan DC kemudian di switching ON dan OFF pada frekuensi tinggi sehingga menghasilkan arus AC yang dapat melewati transformator frekuensi tinggi.

3.      Menurut Fungsinya.
Menurut fungsinya catu daya atau power supply dibedakan menjadi 3 yaitu regulated power supply, unregulated power supply dan adjustable power supply.
c.       Regulated Power Supply.
Regulated power supply adalah jenis power supply yang dapat menjaga kestabilan tegangan dan arus listrik walaupun input tegangan/arus { sumber listrik } atau beban terjadi perubahan. Contohnya
d.      Unregulated Power Supply.
Unregulated power supply adalah jenis power supply yang paling sederhana, power supply jenis ini tegangan maupun arusnya tidak distabilkan tegangan atau arus listriknya dapat berubah menyesuaiakan saat beban atau sumber listrik berubah. Banyak digunakan pada perl.
e.       Adjustable Power Supply.
Adjustable power supply adalah jenis power supply yang dapat mengatur tegangan atau arus sesuai kebutuhan beban menggunakan knop mekanik. Jenisnya ada 2 yaitu regulated adjustable power supply dan unregulated adjustable power supply.

4.      Menurut Bentuk Fisiknya.
Menurut fungsinya catu daya atau power supply dibedakan menjadi 2 yaitu built in atau internal dan stand alone.
a.      Built In atau Internal.
Built In atau Internal power supply adalah jenis power supply yang ditempatkan menyatu atau didalam perangkat atau eletronik/listrik, sehingga tidak kelihatan atau tidak terlihat langsung. Contohnya televisi, monitor, PC, DVD player, speaker aktif.
b.      Stand Alone.
            Stand alone power supply adalah jenis power supply yang berada diluar perangkat elektronik/listrik. Contohnya adaptor dan charger handphone.

JJH. Regulator Power Supply

REGULATOR POWER SUPPLY  Pada power supply tegangan dari bagian penyearah sudah cukup bagus jika riak/ripple nya kecil tetapi ada masalah...