POWER SUPPLY LINIER
Setiap
peralatan elektronika atau kelistrikan membutuhkan catu daya atau power supply
sesuai kebutuhan untuk menghidupkan peralatan tersebut. Baterai atau aki {accu}
merupakan sumber catu daya atau power supply DC yang baik, tetapi hanya berdaya
kecil. Sehingga baterai atau aki tidak dapat digunakan untuk peralatan yang
membutuhkan daya besar.
Sumber
tegangan listrik yang berdaya besar adalah tegangan listrik AC { bolak-balik }
dari jaringan tranmisi jaja-jala listrik. Maka diperlukan perangkat atau
peralatan yang bisa mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
Menurut
sistem konversi energi listrik power supply linier termasuk dalam jenis sistem
konversi AC {tegangan bolak-balik} ke DC {tegangan searah}.Menurut metode konversinya
catu atau power supply sistem AC – DC dibedakan
menjadi 2 yaitu power supply switching dan power supply linier.
PENGERTIAN POWER SUPPLY LINIER
Power supply linier
adalah jenis power supply yang mengkonversi tegangan listrik secara langsung
dari inputnya dan berfungsi mengubah tegangan DC yang berfluktuasi menjadi
konstan/stabil walaupun terjadi variasi atau perubahan pada suhu, beban, maupun
tegangan masukan dari jaringan transmisi listrik.
PRINSIP KERJA POWER SUPPLY LINIER
Catu
daya atau power supply linier prinsip
kerjanya sangat sederhana, yaitu terdiri dari blok-blok atau bagian utama agar
menghasilkan tegangan output yang stabil yaitu transformer {penaik/penurun
tegangan} rectifier { penyearah }, filter { penyaring } regulator { pengatur }.
Berikut ini gambar blok diagram catu daya atau power supply :
Gambar.
Blok Diagram Catu daya atau Power Supply Linier
a.
Transformer.
Transformer adalah bagian yang berfungsi
untuk menaikkan atau menurun tegangan input sesuai dengan kebutuhan. Transformer
terdiri dari transformator penaik {step-up} atau penurun {step-down} tegangan. Proses
kerja bagian transformer adalah menurunkan atau menaikkan tegangan input berupa
tegangan AC jala-jala listrik menggunakan komponen transformator.
Transformator adalah komponen untuk mengubah
tegangan listrik menjadi lebih besar atau lebih kecil dari sisi primer ke sisi
sekunder, primer sebagai input sekuder sebagai output. Setelah tegangan AC
masuk ke bagian transformer, selanjutnya oleh transformer tegangan di
naikkan/diturunkan seperti yang terlihat pada gambar dibawah berikut ini.
Gambar.
Proses Kerja Bagian Transformer.
b.
Rectifier
{ Penyearah }.
Penyearah atau rectifier adalah bagian
yang berfungsi untuk menyearahkan tegangan bolak-balik {AC} yang telah
diturunkan oleh bagian transformer. Proses kerja bagian transformer adalah
menyearahkan tegangan AC dari bagian transformer menggunakan komponen dioda.
Dioda adalah komponen elektronika yang
berfungsi menyearahkan tegangan AC. Setelah tegangan AC yang telah diturunkan
oleh bagian transformer selanjutnya masuk ke bagian rectifier oleh rectifier
tegangan AC di searahkan seperti yang terlihat pada gambar dibawah berikut ini.
Gambar.
Proses Kerja Bagian Rectifier.
Bagian penyearah terdiri dari rangkaian
diode, berdasarkan jenis rangkainnya penyearah ada 4 macam yaitu
·
Penyearah setengah gelombang.
·
Penyearah gelombang penuh polaritas
tunggal dengan CT dan 2 buah diode.
·
Penyearah gelombang penuh polaritas
tunggal dengan sistem jembatan {bridge system}.
· Penyearah polaritas ganda {catu daya
simetris} dengan menggunak CT dan dioda sistem jembatan {bridge jembatan}.
c.
Filter
{ Penyaring }
Filter atau penyaring adalah bagian yang
berfungsi untuk menghaluskan keluaran tegangan
DC dari bagian rectifier/penyearah. Proses kerja bagian filter adalah
menyearahkan tegangan DC dari bagian rectifier menggunakan komponen elektronika
yaitu kapasitor. seperti yang terlihat pada gambar dibawah berikut ini.
Gambar.
Proses Kerja Bagian Filter.
Kapasitor adalah komponen yang berfungsi
untuk memperkecil/menghilangkan tegangan ripple, semakin besar nilai kapasitansi kapasitor
maka semakin halus tegangan DC yang dihasilkan. Jenis kapasitor yang sering
dipakai adalah kapasitor elektrolit {Elco}.
d.
Regulator
{ Penstabil }.
Regulator atau pengaturan adalah bagian
yang berfungsi mengatur atau mengendalikan tegangan output sehingga tegangan
menjadi stabil atau meskipun terjadi
perubahan dari, suhu, variasi beban dan tegangan masukan dari jaringan
transmisi listrik. yang berubah-ubah. Berikut ini gambar proses kerja bagian
regulator.
Gambar.
Proses Kerja Regulator.
Bagian regulator biasa terdiri dari komponen
penstabil tegangan seperti dioda zener, transistor, IC penstabil tegangan {78XX
& 79XX} atau Op amp.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar